Ide Konten untuk Pengguna Facebook Pro - Di dalam artikel sebelumnya, mimin sudah membahas tentang apa itu Facebook Pro. Facebook Pro adalah akun Facebook yang diperuntukan untuk para profesional. Akun jenis ini diperuntukan untuk mereka-mereka yang ingin menjadi Facebook Creator Profesional.
Baca Juga: Tips dan Trik Menjadi Facebook Creator Profesional
Melalui jenis akun ini, penggunanya bisa mendapatkan berbagai keuntungan. Satu yang paling menggiurkan tentu saja adalah fitur monetisasi. Ya, pengguna Facebook Pro bisa menghasilkan uang dari konten yang ia kreasikan di dalam platform tersebut.
Karena alasan inilah, akhir-akhir ini di Facebook kita bisa menemukan banyak kreator konten pemula. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang berasal dari kalangan Ibu-Ibu muda.
Tidak heran jika konten yang mereka kreasikan, adalah konten-konten mudah dan murah. Sebut saja seperti, konten joget, video selfie mengikuti lirik lagu ala kreator konten kebanyakan di TikTok, konten sensual, dan konten-konten lainnya yang sejenis.
Lucunya lagi, konten-konten seperti ini malah didukung dengan komentar
"Semangat ngonten bun" (Hampir tidak ada komentar seperti ini di aplikasi media sosial lain)
"Salam interaksi bun"
Dan lainnya yang sejenis.
Mimin merasa bahwa kebanyakan kreator konten seperti ini, orientasinya hanyalah uang.
Ketika mereka-mereka ini ditanya, apakah tidak ada konten lain yang lebih bermanfaat, bukan hanya sekedar menghibur saja.
Sebagian besar dari mereka mungkin akan menjawabnya dengan pernyataan
"Selama tidak merugikan orang lain, abaikan saja"
Atau sejenisnya.
Jelas saja pernyataan ini salah besar. Memang benar jika yang melihat konten-konten kamu yang seperti itu, tidak akan rugi sepeser pun. Yang mengalami kerugian di sini adalah kamu sendiri!!.
Kamu gagal memaksimalkan potensi terbaik yang dimiliki. Yang bukan hanya bisa melakukan kreasi konten yang menghibur, tapi juga bermanfaat. Lagi pula, di dalam proses menjadi kreator konten profesional, kita akan mengenal yang namanya personal branding.
Personal branding sendiri adalah proses untuk dapat membentuk persepsi masyarakat terhadap diri sendiri.
Jika kamu ingin dikenal oleh masyarakat sebagai kreator konten dengan konten-konten yang kurang berfaedah (mimin bilang kurang ya, bukan tidak berfaedah sama sekali) seperti contoh sebelumnya, ya silahkan saja.
Tapi, jika kamu bertanya kepada mimin, tentu saja mimin ingin dikenal sebagai kreator konten yang bukan hanya bisa menghibur, tapi juga mampu memberikan nilai edukasi kepada penonton.
Kamu tidak akan rugi jika tujuan ngontennya seperti ini.
Kamu berhasil mengembangkan lebih jauh potensi yang dimiliki. Kamu juga akan mendapatkan pahala jariyah, bukan hanya dari konten menghibur, tapi juga edukatif.
Double, menghibur plus edukatif.
"Lalu, jenis konten apakah yang bisa saya kreasikan demi menunjang personal branding jadi facebook creator profesional?"
Baca Juga: 5 Akun Instagram yang Wajib Di-Follow Calon Content Creator Sukses
Tentu saja jenis konten yang berkelas. Di sini, mimin akan memberikan 10 ide konten berkelas untuk pengguna Facebook Pro. Penasaran apa saja?. Simak baik-baik artikel ini ya.
Sebelum lanjut membaca, perlu diketahui bahwa artikel ini lumayan panjang dan cukup melelahkan. Jadi, baca pelan-pelan saja ya. Jika perlu, gunakan fitur bookmark untuk membacanya di kemudian hari
10+ Ide Konten Berkelas untuk Facebook Pro
1. Konten Memasak
Ide konten berkelas yang pertama dari mimin adalah konten memasak atau konten berbagi resep dan cara memasak makanan tertentu. Memang benar kalau konten memasak bukanlah konten yang mudah untuk dikreasikan. Ada banyak alat yang perlu disiapkan sebelum proses ngonten dimulai.
Dimulai dari;
- Kamera smartphone yang memadai
- Tripod
- Mikrofon
Dan lain sebagainya.
Tapi ingat, ini adalah Facebook. Netizen Facebook notabene didominasi oleh mereka-mereka dari generasi milenial. Plus, Gen X dan baby boomers. Membuat konten memasak dengan konsep apa adanya (bukan berarti 100% pengambilan gambarnya jelek ya), justru lebih relate untuk penonton seperti mereka.
Ya, ini seperti membandingkan konten memasak, 1 menggunakan peralatan apa adanya, dengan tungku dan kayu bakar, dan 1 lagi menggunakan peralatan kompor listrik.
Tentu lebih seru melihat proses melihat memasak dari mereka yang menggunakan tungku dan kayu bakar. Apalagi jika audiencenya berasal dari milenial, Gen X dan baby boomers.
Sedikit tips, mintalah pengertian kepada pasangan masing-masing untuk mau memahami bahwa kita ingin membuat konten saat memasak. Syukur jika pasangan mau membantu.
2. Konten Review Produk
Ide konten berkelas kedua yang bisa kamu kreasikan adalah konten review produk. Ide konten seperti ini, memang tidak mudah untuk dikreasikan. Ada banyak hal penting yang mesti kamu kuasai terlebih dahulu.
Seperti membuat skrip konten, memastikan pengambilan gambar pas, lalu memahami proses editing video sebelum diupload. Bukan hanya itu saja, kamu juga harus memahami dengan baik produk apakah yang mau direview.
Pastikan kamu memiliki product knowledge yang cukup untuk menunjang proses review menjadi lebih baik dan pastinya menarik. Semisal kamu ingin mereview baju.
Maka pastikan kamu memiliki pemahaman yang cukup tentang jenis-jenis bahan, pola gambar atau desain, style fashion, referensi gaya artis, istilah-istilah fashion yang umum, dan lain sebagainya.
3. Quotes dan Kata-Kata Motivasi
Berikutnya ada ide konten quotes atau kata-kata motivasi. Bisa dibilang bahwa ide konten satu ini, menjadi yang paling mudah untuk dikreasikan. Meskipun mudah, ide konten seperti ini tidak murahan.
Kamu bisa membuat kreasi konten dengan ide seperti ini, menggunakan latar belakang video keseharian. Semisal video kamu yang sedang sibuk beres-beres rumah dan diberi fast motion effect. Video ini diletakkan dari bagian belakang lalu di bagian depannya diberikan kata-kata yang relate.
Jangan lupakan overlay. Adapun contoh kata-katanya bisa seperti ini;
"Tugas beres-beres rumah itu bukanlah tanggung jawab perempuan, tapi tanggung jawab bersama. Stop mengatakan tugas beres-beres rumah adalah kewajiban perempuan, kalau aslinya memang mageran saja!".
Kunci penting dari ide konten seperti ini, adalah kata-kata yang digunakan dapat mengundang engagements penonton. Ingat ya, engagements, bukan keributan. Tapi kalau kata-kata yang dikreasikan sudah baik-baik saja, dan masih ada yang kontra, biarkan saja.
Kamu malah akan mendapatkan keuntungan dari si pemberi komentar yang kontra.
4. Konten Berita
Ide konten berkelas berikutnya adalah konten berita. Jika kamu pernah melihat kreator konten seperti @geraldvincentt, maka seperti itulah ide konten berita yang mimin maksud. Tentu saja, kamu bisa membuatnya dengan versi editing yang lebih sederhana.
Semisal menggunakan 1-3 screenshot website berita yang menayangkan informasi tertentu. Lalu di bagian akhir, kamu tampil dan membahas kesimpulan dari 3 informasi dari 3 website berita sebelumnya.
Ide konten seperti ini menuntut kreatornya untuk memahami cara komunikasi yang baik dan benar. Menuntut kreatornya untuk dapat memahami artikulasi yang jelas. Skrip konten menjadi bagian vital untuk ide konten seperti ini.
Selain itu, kamu juga harus memastikan sumber berita yang digunakan akurat dan bukan berasal dari media buzzer, hoax, dan lain sebagainya. Kemampuan literasi digital sangat dipertaruhkan untuk ide konten seperti ini.
5. Konten Makeup dan Skincare
Ide konten berkelas berikutnya yang cocok diterapkan oleh pengguna Facebook Pro adalah konten makeup dan skincare. Sesuai dengan namanya, ide konten seperti ini sudah pasti lebih cocok diperuntukan untuk kreator konten berjenis kelamin perempuan.
Kalau ada laki-laki yang bikin konten seperti ini, rerata, tidak semuanya, pasti adalah mereka yang kemayu. Memang benar kalau laki-laki itu juga butuh makeup, tapi tidak sebanyak perempuan, dan bersifat sederhana.
Report saja jika ketemu konten beginian.
Kembali ke topik utama, kunci penting dari ide konten seperti ini adalah bagaimana kamu bisa membawa penonton dari kondisi, Before Makeup menuju After Makeup.
Berikut adalah rumus yang sering digunakan oleh kreator konten makeup & skincare yang sering mimin lihat
Gak nyangka banget setelah pakai produk ini selama 7 hari, wajahku yang awalnya seperti ini, bisa berubah jadi lebih cerah gais, kamu wajib tahu dan wajib cobain!!..(Curi perhatian dengan wajah sebelum rajin makeup, BEFORE)
Jadi.. bla-bla (menampilkan video memakai produk dari hari ke hari, kuncinya adalah cerita perubahan wajah sedikit demi sedikit, STORY)
Dan inilah hasilnya setelah 7 hari pemakaian (AFTER).
Ada juga beberapa kreator konten makeup yang mimin lihat, menggunakan rumus kebalikannya. Jadi menampilkan dulu wajah kinclongnya, lalu masuk ke fase cerita, dan berikan gambar wajah sebelum rajin make upnya.
6. Konten Membahas Mainan Anak-Anak
Ide konten berkelas berikutnya adalah konten membahas mainan anak-anak. Ide konten seperti ini, memiliki konsep yang hampir mirip dengan ide konten review produk. Yang membedakan adalah jenis produk yang direview spesifik pada mainan anak-anak.
Kenapa harus mainan anak-anak?.
Perlu diingat bahwa kebanyakan pengguna Facebook sekarang ini adalah generasi milenial, X dan juga baby boomers. Kebanyakan dari mereka sudah punya anak, entah itu masih TK atau sudah SD kelas 1 atau kelas 2.
Nah, konten-konten yang membahas mainan anak-anak tentunya akan sangat menarik untuk mereka. Terlebih mainan-mainan jadul anak-anak 90-an. Mereka bisa memperlihatkannya pada anak-anak, sekaligus merasakan nostalgia.
7. Konten Kuliner
Selanjutnya adalah konten kuliner. Sesuai dengan namanya, konten kuliner ini membahas tentang makanan. Ide konten seperti ini, memang tidak mudah untuk dieksekusi. Kamu perlu memperbanyak referensi kreator konten kuliner yang ada.
Setelahnya, lakukan improvisasi dari gaya review makanan mereka yang miliki. Ciptakan gaya tersendiri yang khas dan orisinil. Pastikan juga kamu memiliki pemahaman kuliner yang mumpuni.
Jangan hanya bisa bilang;
"Dagingnya, ngading banget, kejunya, ngeju banget".
Ingat juga untuk jaga etika review makanan. Kalau kondisinya makanan yang kamu review ternyata kurang enak, konfirmasi dulu ke pemiliknya. Minta izin, apakah video review boleh diupload atau tidak.
Kalau tidak, ya sudah. Hitung-hitung latihan.
Kalau diperbolehkan, nah di sini tips tambahan dari mimin. Jika diperbolehkan, upload video tersebut apa adanya, lalu di kemudian hari lakukan review makanan di tempat yang sama (kita tentu berharap kualitas makanan yang disajikan meningkat).
Sambungkan video review makanan sebelumnya yang kurang bagus, di dalam video terbaru. Jangan lupa jelaskan bahwa makanan yang dulu direview kurang enak, kini menjadi lebih enak.
8. Konten Storytelling Cerita Dongeng atau Kartun Animasi
Ide konten nomor 8 dari mimin selanjutnya adalah ide konten storytelling cerita dongeng atau kartun animasi. Ide konten seperti ini, bisa mendapatkan banyak views dari demografi penonton gen milenial, gen X, atau baby boomers yang punya anak atau cucu.
Ide konten seperti ini, memang tidak mudah untuk diterapkan. Ada banyak teknik yang mesti kamu pelajari. Kamu bisa membaca beragam teknik storytelling ini, melalui klik link di bawah;
Baca Juga: Teknik Teknik Storytelling
Adapun di Facebook, tidak jarang ada banyak kreator konten yang menjelaskan kartun animasi tanpa suara. Kamu bisa menirunya. Ingat prinsip ATM (Amati Tiru Modifikasi).
9. Konten Sepak Bola
Jika kamu sudah membaca artikel mimin sebelumnya tentang Facebook Pro, kamu pasti mengetahui bahwa pengguna Facebook rata-rata didominasi oleh pria.
Dan ya, kita semua tahu bahwa rata-rata pria menyukai olahraga sepakbola. Adapun referensi kreator konten sepak bola terbaik saat ini dari mimin di Facebook, ada Suara Alex, Pemain Kidal, Revisi Terakhir dan lain sebagainya.
10 Konten Ceramah
Terakhir adalah konten ceramah. Untuk yang terakhir ini, kamu bisa saja memotong klip video ceramah seorang Ustad. Tentu saja, pemotongan klip video dilakukan dengan hati-hati ya. Jangan sampai malah memotong penyampaian penting dari Ustad di video tersebut.
Ingat juga untuk menyematkan sumber lengkap video tersebut. Atau, kamu bisa mengambil suara ceramah Ustad tersebut, untuk kemudian dimasukan ke dalam video latar belakang yang berbeda.
Tambahan 2 ide konten lainnya, adalah konten humor dan juga konten meme.
Untuk 2 ide konten ini, sepertinya kamu sudah terbiasa ya. Konten-konten humor yang disukai oleh pengguna Facebook rata-rata, adalah konten humor receh. Ya, seperti jokes bapack-bapack.
Lebih Baik Menjadi Kreator Konten yang Fokus di Satu Niche Konten atau Gado-Gado?
Jawabannya, tidak ada yang lebih baik. Kedua pilihan di atas, memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Menjadi kreator konten yang fokus pada satu niche akan memberikan kamu keuntungan seperti;
- Personal branding yang lebih kuat.
- Proses riset keyword dan pembuatan konten lebih cepat.
- Kamu bisa menciptakan komunitas tersendiri.
Sedangkan untuk yang memilih menjadi kreator konten gado-gado, atau bikin apa saja, maka kamu akan mendapatkan keuntungan salah seperti;
- Punya ide konten yang berlimpah.
- Tidak bergantung pada audience dengan demografi tertentu.
Inilah penjelasan lengkap tentang 10 ide konten berkelas untuk pengguna Facebook Pro.
Baca Juga: 5 Strategi Marketing Interaktif untuk Bisnis
Ingin dapatkan insight terbaru lainnya?. Silahkan ikuti terus blog ini atau kamu bisa follow Instagram mimin di @andrimarzaakhda.
Semoga bermanfaat.

Pengen nyoba facebook pro jadinya. Tapi bwrat buat dijalani. Apalagi butuh konsisten buat upload video....
BalasHapusNewsartstory
Sebagai pengguna Facebook Pro, saya jadi punya banyak ide baru untuk konten yang lebih berkualitas. Ternyata, menjadi kreator profesional itu tidak melulu soal kuantitas, tapi juga kualitas konten yang kita sajikan.
BalasHapusTeman-teman yang baru menjajal FB Pro harus banget baca artikel ini biar pada bisa bikin konten berkualitas. Selama ini sering banget pada nongol di beranda FB konten-konten ga jelas dari pengguna FB Pro dan lumayan menggangu juga sih. Coba kalau mereka belajar menerapkan tips dan ide seperti tulisan ini, kayanya bakal banyak manfaatnya
BalasHapusWah mantul bisa dapat ide tentang konten apa aja yang sebaiknya dibikin di FB. Emang kalau diliat lagi karakteristik pengguna FB tu lebih ke kyk kenalan di dunia nyata ya, jd kalau kita bikin konten di situ kudu dipikirkan gmn supaya org gk nyadar kita ngonten, ya kyk bikin postingan biasa aja, eh tau2 tertarik dan nonton jd lumayan buat ndatangin cuan buat kita :D
Hapussekarang kayaknya facebook udah makin banyak yang menyeriusi ya. aku baru denger istilah konten fb pro hehe. mungkin sebenernya juga mirroring kyk di ig dan tiktok ya tpi dengan audience yang berbeda. menarik banget buat dipelajari
BalasHapusAkhir-akhir ini banyak banget berseliweran di beranda konten2 pro terutama dari ibu2. Tapi dari sekian banyak konten yg bermunculan itu hanya beberapa yg sangat bermanfaat. Artikel ini memberi pencerahan terutama untuk para konten kreator baru agar membuat konten yg lebih bermamfaat untuk diposting.
BalasHapusKonten di platform apapun memang baiknya punya kualitas. Kalaupun masih punya keterbatasan peralatan, tetapi setidaknya buatnya gak asal. Seringkali saya lihat, kayak cuma banyak-banyakan bikin konten. Tapi, minim kualitasnya
BalasHapusMau punya niche atau gado-gado yang penting konten nya bermanfaat ya...
BalasHapusHempaskan yang suka nyinyir, itu tandanya dia tidak mampu...
Semangat ngonten terus!
Sebagai penikmat konten para pemilik akun FB Pro saya setuju dengan ide konten di artikel ini. Kini banyak yang ngasal aja..cuma ngejar dollar tujuannya. Padahal kalau berkualitas kontennya tentu akan bermanfaat bagi semua
BalasHapusWah, baru tahu ada yang namanya FB Pro. Mantep sih fitur2nya ternyata, worth it banget buat dicoba
BalasHapusMenarik nih bisa jd inspirasi ide buat kreator Facebook Pro, jd makin punya banyak pilihan untuk ngonten.
BalasHapusbalik lagi ke tujuan masing-masing sih emang kalau soal ini, sekarang lagi rame banget FB Pro dan ya.... konten yang ada sangat beragam, balik lagi ke kita sebagai konten kreator apakah hanya mengajar uang atau mau menjadikan FB Pro sebagai ajang untuk personal branding
BalasHapusWah pas banget nih artikel yang saya cari disaat saya sudah setengah putus asa mau upload apa lagi di Facebook pro saya 😂
BalasHapusterimakasih nih nemu tulisan ini, kebetulan saya baru mau terjun ke facebook pro, ya niatnya memang penghasilan tambahan untu rumah tangga. Tapi ternyata memang banyak yang harus dipelajariagar sukses monetisa. btw, tripo yang bagus yang mana ya?
BalasHapusInspiratif banget. pas nih untuk para pengusaha, influencer, atau siapa saja yang ingin membuat konten yang lebih profesional dan efektif di Facebook. Pasti banyak yang akan merasa terbantu dengan tips yang diberikan untuk memaksimalkan potensi akun mereka!
BalasHapusJadi dapat pencerahan saya tentang FB Pro ini. Sampai saat ini memang saya belum tertarik sih buat seriusin FBPro, tapi jadi dapat ide kalau suatu waktu pengen berkarya di platform ini.
BalasHapusYa ampun iyaaa. Mereka yang main FB Pro memang harus dijeweri. Andaikan mereka mau baca artikel ini, lalu mengoreksi postingannya ....
BalasHapusNahh cocok inih
BalasHapusBiar konten facebook ga alay mulu hahaha
Tapi aku termasuk jarang c ngonten di facebook
Segmennya dah bergeser soalnya
Kok bener semua sih hahaha...kaak aku suka caramu mengedukasi para content creator fb pro. Beneran aku sering menggunakan fitur 'sembunyikan postingan ini' kalau lagi lihat konten unfaedah gitu di fb. Apa yaa 'geleuh' banget kl kata orang Sunda mah..bagus nih, ngasih kritik tajam, tapi juga ada solusi. Ayo para creator konten fb, jadikan fb pro itu layak diperhitungkan. Jadi Amal jariyah gitu lho..udah mual sama konten yang lucu ga Lucu gitu.
BalasHapusEhehe.. Ya artikel ini juga ditujukan sebagai pelampiasan emosi Saya juga terhadap mereka mereka
HapusWah aku udah jarang buka FB, tapi kalo pas buka sering sih seliweran konten teman2 dengan niche yang beragam, memang kalau konsisten di jalani bisa mendapatkan benefit yang lumayan asalkan kualitas kontennya dijaga, karena itu yang paling susah.
BalasHapusWah, terima kasih atas inspirasi ide kontennya. Saya jadi kepikiran untuk membuat video yang disisipi quote tulisan sendiri. By the way, fenomena fb pro ini memang merajalela. Teman-teman saya pun banyak yang rajin ngonten tiap hari. Kebanyakan tentang keseharian emak-emak.
BalasHapusWah, bermanfaat banget nih infonya. di fbku juga kebanyakan yang ngonten unfaedah begitulah, yang penting apa aja dibikin konten. Nah, aku yang bikin konten edukasi terkait kepenulisan aja, eh malah viewnya dikit. Meskipun mirroring dari instagram, sih. Itu kira-kira kenapa, ya.
BalasHapus